CALON Legislatif (Caleg) Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Mimika, Nikanor Wakum berkomitmen akan meneruskan aspirasi masyarakat ke kursi DPRD.
Nikanor lahir di Mandon, Distrik Biak Timur, 12 Oktober 1952. Ia memiliki banyak pengalaman di bidang perhubungan udara.
Pasalnya ia pernah memiliki pengalaman di Manokwari sebagai komandan pertolongan keselamatan penerbangan dan pemadam kebakaran di Bandara Rendani.
Tahun 1997, ia dipercayakan menjabat Kepala Bandar Udara Kebar, salah satu bandar udara di Manokwari.
Ia terus diberikan kepercayaan untuk membenahi bandara-bandara yang masih tertinggal tak hanya diluar Kabupaten Mimika, namun ia juga dipercayakan untuk berkarya di Kabupaten Mimika.
Tahun 2001, Nikanor diberi kepercayaan untuk memimpin di Bandar Udara Kokonao yang membawahi Bandar Udara Agimuga.
“Saat di Kokonao boleh dikatakan banyak tantangan disana karena bandara tidak beroperasi, fasilitas seperti antena, SSB juga tidak ada,” kata Nikanor.
Saat itu, ia berpikir keras untuk membenahi bandara tersebut. Sehingga ia meneruskan situasi yang dialami kepada Pemerintah Daerah (Pemda).
“Pemda bantu lengkapi fasilitas seperti SSB, mesin babat, mesin lampu, antena baru, semua akhirnya pemda bantu,” katanya.
Saat itu pun belum ada penerbangan yang masuk ke Kokonao dikarenakan landasan pacu sudah ditumbuhi rumput dan pohon yang tinggi. Bahkan runway tersebut tidak lagi terlihat.
“Saya kerja keras, bahkan mencoba sendiri membersihkan rumput bersama dengan beberapa orang, menebang pohon kiri dan kanan diatas runway semua saya tebang,” ungkap Nikanor.
Beberapa ruas jalan di Bandara tersebut juga mengalami kerusakan. Saat itu ia berpikir bagaimana caranya agar masyarakat bisa merasakan pelayanan transportasi udara juga untuk mempermudah akses perekonomian di Kokonao. Sehingga segala usaha ia lakukan untuk pembenahan bandara tersebut.
Nikanor lalu mencoba mengirimkan permintaan lagi kepada Pemda untuk membantu penimbunan.
“Atas permintaan dari kami melakukan permohonan ke pemda, akhirnya dijawab, ditimbun, kemudian dana dari APBN lewat dinas perhubungan Provinsi Bandara lalu diaspal pada waktu itu,” ujarnya.
Karena semua usaha yang dilakukan oleh Nikanor Wakum sebagai kepala bandara kokonao saat itu, akhirnya pesawat mulai lancar.
“Setelah kita benahi landasan pacu dengan baik, maka dilakukan tes lamding dan akhirnya pesawat lancar melakukan pendaratan, pesawat yang masuk adalah berjenis twin otter,” ungkapnya.
Nikanor berkarya di Kokonao sejak tahun 2001 hingga pensiun pada tahun 2008, dan memilih tetap tinggal menetap di Mimika.
Tahun 2023, Nikanor memilih untuk mendaftarkan diri menjadi Caleg DPRD Kabupaten Mimika yang siap berkompetisi pada tahun 2024 ini.
Baginya, sikap kesederhanaan untuk memperjuangkan hak masyarakat sudah melekat dalam jiwa karena telah berpengalaman memimpin dalam pembenahan suatu bandara. Sehingga ia memiliki keinginan untuk menjadi seorang anggota DPRD di Mimika.
“Saya lihat Kabupaten ini sudah maju, namun kita ingin agar masyarakat lebih sejahtera dan maju lagi,” ungkapnya.
Nikanor maju dibawah payung Partai Perindo. Nomor urut 5. Ia maju mewakili Daerah Pemilihan (Dapil 2) yang terdiri dari Kelurahan Kebun Sirih, Kelurahan Perintis, Kelurahan Dingo Narama, Kelurahan Timika Indah dan Kelurahan Nayaro.
“Masih banyak yang perlu dibenahi di Dapil 2, mulai dari pendidikan, kesehatan, infrastruktur hingga ekonomi masyarakat, dan didalamnya yang menjadi kerinduan warga dapil 2 juga adalah ketersediaan air bersih yang bisa dinikmati oleh masyarakat,” ungkapnya.
20 tahun lebih ia menetap di Mimika, banyak hal yang telah ia alami, sehingga Nikanor mengatakan dirinya telah siap melayani masyarakat dengan memperjuangkan hak masyarakat di kursi DPRD nanti.
“Bagi warga atau masyarakat yang ada di dapil 2, nanti tanggal 14 Februari 2024 datang ke TPS, buka surat suara, cari partai Perindo nomor 16, lalu cari dapil 2 nomor 5 coblos nama Nikanor Wakum,” ajak Nikanor.
Penulis: Kristin Rejang