SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Pemerintah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah, melalui Bagian Pemerintahan Sekretariat Daerah (Setda) Mimika menggelar Seminar Kajian Pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) serta pemekaran distrik dan kelurahan di Kabupaten Mimika.
Kegiatan tersebut berlangsung di ruang pertemuan Hotel Cenderawasih 66, Rabu (29/10/2025).
Dikutip dari akun resmi Humas Setda Mimika, hadir mewakili Bupati Mimika, Staf Ahli Bupati Mimika Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Inosensius Yoga Pribadi.
Dalam sambutannya, Yoga menyampaikan pembentukan DOB merupakan salah satu strategi penting untuk mewujudkan pemerataan pembangunan, peningkatan pelayanan publik, serta percepatan kesejahteraan masyarakat.
“Namun, proses pembentukan DOB tidak bisa dilakukan secara tergesa-gesa, melainkan harus melalui kajian kelayakan yang komprehensif sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan,” kata Yoga.
Ia menjelaskan, amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah serta Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2021 tentang Otonomi Khusus bagi Provinsi Papua memberikan ruang bagi daerah untuk melakukan penataan wilayah melalui mekanisme pemekaran daerah otonomi baru.
“Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk mempercepat pemerataan pembangunan, meningkatkan kualitas pelayanan publik, memperkuat identitas sosial budaya, serta mengangkat harkat dan martabat orang asli Papua,” ungkapnya.
Berdasarkan hasil kajian akademik yang telah dilakukan, terdapat tiga calon daerah otonomi baru di Kabupaten Mimika, yaitu Calon DOB Kabupaten Kokonao, Calon DOB Kabupaten Agimuga, dan Calon DOB Kota Mimika.
Ketiga calon DOB tersebut dinilai layak untuk dimekarkan dan telah mendapat dukungan penuh dari masyarakat. Berdasarkan hasil penilaian kapasitas daerah, Calon DOB Kokonao memperoleh nilai 416, Calon DOB Agimuga 407, dan Calon DOB Kota Mimika 413.
“Kajian kelayakan ini menjadi dasar ilmiah dan administratif yang sangat penting untuk memastikan bahwa setiap wilayah yang diusulkan memiliki kapasitas, potensi, serta kesiapan yang memadai, baik dari aspek geografis, demografis, ekonomi, sosial budaya, maupun kemampuan keuangan daerah,” tambah Yoga.
Melalui kegiatan pemaparan hasil kajian ini, diharapkan seluruh pihak dapat memahami secara menyeluruh potensi, peluang, dan tantangan dalam proses pembentukan DOB di Papua Tengah, khususnya di Kabupaten Mimika.
“Saya berharap hasil kajian ini tidak hanya menjadi dokumen formal, tetapi juga menjadi panduan strategis dalam merumuskan kebijakan pembangunan dan pemerataan pelayanan publik di masa depan yang berpihak pada kepentingan masyarakat, serta mendorong percepatan pembangunan yang berkeadilan di seluruh pelosok Mimika,” tutupnya.
Menutup sambutannya, Inosensius Yoga Pribadi menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada tim penyusun kajian, para narasumber, serta seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam terselenggaranya kegiatan tersebut.
Kegiatan seminar ini menghadirkan narasumber dari Lembaga Kajian Transformasi Birokrasi dan dihadiri oleh Ketua Komisi I DPRK Mimika, pimpinan OPD, Kepala Distrik serta Kepala Kelurahan di Lingkup Pemkab Mimika







