Budaya · 1 Jul 2024 21:17 WIT

Penari Perang-perangan Ikut Bakar Batu Jamu Tamu dalam Penutupan Festival Budaya Lokal


Suasana bakar batilu dalam acara festival budaya di Timika. (Foto: Sasagupapua.com) Perbesar

Suasana bakar batilu dalam acara festival budaya di Timika. (Foto: Sasagupapua.com)

PARA penari perang-perangan yang telah menampilkan tariannya pada tanggal 26 Juni 2024 dalam momen pembukaan Festival Budaya Amungme Kamoro yang digelar oleh Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga (Disparbudpora) lalu, ikut dalam acara penutupan festival tersebut dengan bakar batu pada Senin (1/7/2024) di Eks Pasar Swadaya, Timika, Papua Tengah.

Mereka masuk dalam kelompok konsumsi budaya lokal. Sejak malam sebelum kegiatan penutupan, mereka sudah mempersiapkan batu dan kelengkapan lainnya untuk acara tersebut.

Mereka disupport oleh panitia Festival Budaya Amungme Kamoro sebanyak 4 ekor babi, umbi-umbian dan sayuran.

Pagi hari, mereka mulai proses bakar batu, mulai dari menyembelih babi hingga membakarnya dengan metode bakar batu.

Bakar batu yang dilakukan dalam acara penutup tersebut menjadi momen masyarakat suku Amungme menjamu para tamu, baik dari pihak Pemkab, hingga forkopimda dan para peserta sanggar.

Kegiatan tersebut resmi ditutup oleh Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi ditandai dengan pemukulan tifa.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi dan Sekretaris Disparbudpora Mimika, Santi Sondang berfoto bersama dua peserta kegiatan festival. (Foto: Sasagupapua.com)

Inosensius Yoga Pribadi saat membacakan sambutan Bupati Mimika mengatakan, pelaksanaan festival budaya lokal Amungme-Kamoro diminati oleh masyarakat, karena terlihat animo dan kunjungan masyarakat dari hari pertama hingga hari terakhir begitu besar, bahkan terdapat turis mancanegara yang datang melihat langsung stand-stand pameran yang ada.

Ia berharap kedepannya dinas terkait tetap menggelar kegiatan serupa untuk memperkenalkan budaya Amungme-Kamoro kepada kalangan luas hingga ke mancanegara.

Menurutnya, kebersamaan sangatlah penting kedepannya, agar dapat membangun daerah lebih baik dan maju untuk menjadikan Mimika sebagai rumah bersama.

“Oleh karenanya melalui kesempatan yang baik ini, saya mengajak kita semua agar kedepan kita bergandengan tangan untuk menanamkan jiwa seni budaya, sehingga kita dapat menciptakan pilar-pilar kesenian tradisional yang berakar dan saling berkesinambungan dan generasi ke generasi,” ujarnya.

Dirinya juga menyampaikan penghargaan dan ucapan terimakasih kepada semua pihak yang terlibat, sehingga kegiatan festival budaya lokal Amungme-Kamoro bisa berjalan dengan baik, terlebih khusus kepada pihak keamanan yang berkerja dari hari pertama hingga kegiatan penutupan.

“Kita ketahui bersama, bahwa kesuksesan yang baik datang dari keberhasilan bersama, mudah-mudahan kerjasama ini kita bisa jalin terus demi membangun Mimika yang lebih baik, maju sejahtera dan berbudaya,” ungkapnya.

Sementara itu, Sekretaris Disparbudpora Mimika, Santi Sondang, memberikan apresiasi besar kepada semua panitia yang telah menggelar kegiatan ini, sehingga bisa selesai dengan capaian yang luar biasa, dimana animo masyarakat sangat tinggi dan besar. Terbukti dengan kunjungan masyarakat yang tidak pernah sepi setiap harinya.

“Semoga melalui kegiatan ini, budaya lokal Amungme-Kamoro bisa semakin terkenal ke seluruh pelosok Nusantara bahkan hingga ke mancanegara,” katanya.

Staf Ahli Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan Setda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi dan Sekertaris Disparbudpora Mimika, Santi Sondang berfoto bersama para panitia festival budaya Amungme dan Kamoro di Timika. (Foto: Sasagupapua)

Koordinator tarian perang-perangan dan acara bakar batu, Arinus Piligame mengatakan harapanya agar budaya Amungme harus ditingkatkan lagi.

“Kami terimakasih kepada Disparbudpora Mimika. Kami berharap pemerintah daerah harus terus perhatikan budaya Amungme lebih baik lagi seperti sebelumnya. Untuk bakar batu kedepannya pemerintah bisa support lebih banyak dan kami bisa menampilkan lebih baik lagi,” pungkasnya.

 

Berikan Komentar
penulis : Edwin Rumanasen
Artikel ini telah dibaca 44 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Tentang Tradisi WUON yang Mengantar Putra Maybrat ke Gereja Untuk Ditahbiskan Sebagai Uskup

14 Mei 2025 - 20:34 WIT

Pemerintah Kabupaten Jayawijaya Resmi Membuka Sekolah Adat di Distrik Walelagama

13 Mei 2025 - 18:16 WIT

Hari Bumi, Masyarakat Adat Papua Kehilangan Tempat Hidup yang Nyaman

23 April 2025 - 10:30 WIT

Diawali Prosesi Adat, Wisata Air Terjun dan Pantai di Potowaiburu Siap Dikembangkan

20 April 2025 - 16:22 WIT

Mendesak Komnas HAM Menerbitkan Rekomendasi untuk Presiden Menghentikan PSN Merauke

14 April 2025 - 18:30 WIT

Kata Masyarakat Kampung Yoboi: Olah Pakai Mesin, Perempuan ‘Su’ Tidak Ramas Sagu

17 Maret 2025 - 13:06 WIT

Trending di Budaya