SASAGUPAPUA.COM, PUSAKABENTALARAKYAT – Yayasan Pusaka Bentala Rakyat merilis temuan soal tren pendorong pembukaan lahan di Papua.
Dalam data artikel yang diterbitkan pada Jumat (1/8/2025) itu dijelaskan citra satelit dan data penggunaan lahan mengungkap lokasi pembukaan lahan yang terjadi di Papua selama 2024 hingga awal 2025, ekosistem yang terdampak, serta proyek dan perusahaan yang bertanggung jawab.
Kehilangan hutan primer (primary forest loss) di Papua naik 10% dari 2023 ke 2024 mencapai 25.300 hektar. Data awal 2025 menunjukkan bahwa tren kehilangan tersebut semakin meningkat.
Proyek Strategis Nasional (PSN) Merauke menjadi pendorong utama deforestasi pada 2024 yang mengakibatkan hilangnya 5.936 hektar hutan primer (24%). Hingga pertengahan 2025, kehilangan hutan akibat PSN mencapai 9.835 hektar.
Selama periode Januari 2024 hingga Juni 2025, PSN Merauke telah membuka 22.272 hektar ekosistem alami, terdiri dari hutan (9.835 hektar), rawa melaleuca, hutan sabana, dan padang rumput, namun masih jauh di bawah target 3 juta hektar.
Kelapa sawit menjadi pendorong deforestasi terbesar kedua pada 2024 dengan pembukaan lahan seluas 3.577 hektar yang sebagian besar berada di Sorong. Hingga pertengahan 2025, pembukaan lahan kelapa sawit telah menyamai angka di tahun sebelumnya.
Ancaman terbesar dari PSN Merauke ada di depan mata: hingga Juni 2025, sepanjang 40 km dari total 135 km jalan yang direncanakan telah selesai dibangun. Jalan ini akan terhubung dengan jaringan Jalan MIFEE dan Jalan Trans Papua guna membuka akses ke hutan dan lokasi transmigrasi yang selama ini belum tersentuh.
Grup Jhonlin, Fangiono, dan Salim merupakan aktor utama deforestasi di Papua.
Baca artikel pusaka bentala rakyat selengkapnya DISINI.