Menu

Mode Gelap

Peristiwa · 28 Sep 2025 08:09 WIT

Tianus Bagau: Militer Non Organik Masuk Intan Jaya, Masyarakat Mengungsi


Masyarakat di Intan Jaya. (Foto: Dok Tianus Bagau for Sasagupapua.com) Perbesar

Masyarakat di Intan Jaya. (Foto: Dok Tianus Bagau for Sasagupapua.com)

SASAGUPAPUA.COM, NABIRE – Ketua Fraksi Gabungan DPRK Kabupaten Intan Jaya, Tianus Bagau mengatakan saat ini masyarakat yang ada di Kampung Bulapa dan sekitarnya memilih mengungsi dan mencari tempat perlindungan.

Hal ini kata dia buntut dari situasi perndropan militer TNI non organik di Intan Jaya.

“Masyarakat Trauma dan mengungsi untuk  mencari tempat perlindungan kampung yang terdekat dan hutan,” katanya kepada media ini, Jumat (26/9/2025).

Dijelaskan, setelah militer diturunkan di Ibu Kota Sugapa, mereka lalu masuk ke distrik dan kampung bahkan masuk ke hutan.

- Advertising -
- Advertising -

“Ini yang menyebabkan sehingga masyarakat trauma karena masyarakat sipil selalu jadi korban maka mereka mengungsi ke tempat aman untuk melindungi diri mereka,” ungkapnya.

Menurutnya, masyarakat sering merasakan konflik seperti yang terjadi pada tahun 2018 hingga 2024.

DPRK Kabupaten Intan Jaya, Tianus Bagau (foto: Istimewa)

“Masyarakat bisa bertahan walaupun sebagian besar mengungsi ke Nabire dan Timika tetapi sebagian besar juga bertahan Intan Jaya dan kampung halaman mereka,” katanya.

Namun kata dia memasuki tahun 2025  ini banyak pendropan militer di Intan Jaya yang masuk di kampung dan hutan.

“Masyarakat merasa susah bergerak karena di kampung maupun di hutan masyarakat seperti diawasi betul,” ungkapnya.

Sebagai Anggota DPRK yang mewakili rakyat di Intan Jaya, Tianus Bagau melihat sendiri bagaimana masyarakat merasa trauma dengan kehadiran militer Non Organik yang menurut masyarakat sangat padat dan sangat banyak menguasai kampung dan hutan membuat masyarakat menjadi tidak nyaman.

Sehingga Tianus berharap agar militer di Intan Jaya bisa ditarik keluar sehingga masyarakat bisa merasa lebih nyaman dalam melakukan aktivitas.

“Masyarakat hidup dalam tekanan diatas tanah sendiri, sehingga tidak ada solusi lain selain penarikan dari Intan Jaya,” pungkasnya.

Berikan Komentar
penulis : Edwin Rumanasen
Artikel ini telah dibaca 175 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

PT Freeport Indonesia Gelar Nikah Capil Massal untuk Karyawan Asli Papua

12 November 2025 - 13:00 WIT

Seruan Serempak di Tanah Papua: Darurat Militer, Investasi dan Krisis Kemanusiaan

11 November 2025 - 14:50 WIT

Telkom dan PTT Jelaskan Merinci Soal Kondisi Perbaikan Jaringan di Nabire

31 Oktober 2025 - 10:50 WIT

Forum Pegiat Literasi Papua Tengah Gelar Diskusi Publik untuk Meningkatkan Kemajuan Literasi

29 Oktober 2025 - 14:47 WIT

CENDERAWASIH: Diburu, Rumahnya Duhancurkan, Jadi Mahkota Dipakai ‘Sembarangan’, Berujung Dibakar

25 Oktober 2025 - 08:53 WIT

BBKSDA Papua dan Tim Terpadu Musnahkan 54 Awetan Satwa Dilindungi

21 Oktober 2025 - 20:09 WIT

Trending di Peristiwa