SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Wakil Ketua II DPRK Mimika, Karel Gwijangge,S.IP dan Ketua Komisi IV DPRK Mimika, Elinus Balinol Mom,ST meninjau Lapangan Terbang (Lapter) Bela di distrik Alama, Kabupaten Mimika, Papua Tengah.
Kunjungan yang berlangsung pada Kamis (26/6/2025) ini bertujuan untuk melihat secara langsung perkembangan pengerjaan Lapter tersebut, selain itu mereka juga bertemu dengan masyarakat dan para pekerja.
Kepada wartawan usai melaksanakan kunjungan, Wakil Ketua II DPRK Mimika, Karel Gwijange,SIP mengaku merasa kecewa karena lapter Bela sebenarnya sudah diusulkan dan dikerjakan sejak tahun 2014, namun perkembangannya belum begitu singifikan.
“Kami baru saja melihat secara langsung proyek Pekerjaan Lapter Bela, progresnya masih sangat rendah. Kami berharap agar proyek ini bisa dapat rampung sesuai waktu yang dikerjakan oleh kontraktor, karena lapter ini merupakan salah satu akses penting bagi masyarakat,” katanya.
Ia mengatakan untuk proyek seperti lapter ini harus dilaksanakan dengan serius oleh Pemerintah melalui OPD teknis.
“Karena bila tidak diawasi secara baik kondisinya bisa mirip seperti proyek-proyek lain yang lain dipedalaman, karena proses perencanaan dari Konsultan tidak menyesuaikan dengan kondisi alam dan faktor kesulitan lainnya,” ungkapnya.
Namun ia juga mengaku bersyukur karena pekerjaan di Lapangan terbang Bela sudah mulai berjalan dan sementara dikerjakan.
Ia berharap kedepannya semua proyek seperti lapter di Bela harus diphitung baik mulai dari awal perencanaan hingga anggaran
Hal ini kata dia agar tidak terjadi keterlambatan hingga rampung.
“Kadang-kadang konsultan dalam menghitung dan menentukan nilai dan kebutuhannya tidak menyesuaikan dengan kondisi dilapangan,” ungkapnya.
Karel berharap masyarakat khususnya di pedalaman mendapatkan sentuhan dari pemerintah dan salah satunya adalah akses transportasi yaitu tersedianya lapter.
Ketua Komisi IV DPRK Mimika, Elinus Balinol Mom,ST menegaskan DPRK melalui Komisi IV dan komisi lainnya akan meningkatkan system pengawasan.
Dimana kata dia dalam merancang dan mengusulkan sebuah proyek atau program dari dinas harus benar-benar dihitung dan diawasi baik oleh konsultan.
“Setiap pekerjaan diatas Rp 3 miliar kita akan fokus melakukan pengawasan, baik yang dikota pegunungan dan pesisir,” ungkapnya.
Dikatakan DPRK juga akan mengawasi pihak konsultan dilapangan, dan melibatkan Kejaksaan untuk memastikan konsultan benar-benar mengawasi pekerjaan sebuah proyek.
“Tidak hanya mendapatkan laporan dari pihak ketiga,”tegas Elinus Balinol Mom.
Elinus mengaku selama ini kurang pengawasan yang baik terhadap perkajaan yang dikerjakan oleh pihak ketiga dan konsultan. Akibatnya banyak pekerjaan yang terlambat bahkan mangkrak.
“Kita akan konsisten lakukan pengawasan dengan melibatkan Kejaksaan, supaya setiap informasi itu bisa konek. Komisi IV DPRK Mimika yang membidangi infrastruktur akan fokus mengawasi pekerjaan kedepan, seiring dengan program pemerintah pusat agar efisiensi anggaran dan proyek berjalan sesuai dengan yang direncanakan,”ungkapnya.
Untuk diketahui peninjauan proyek Pembangunan Bandara Udara Bela distrik Alama ini merupakan program dari Dinas Perhubungan Kabupaten Mimika yang dikerjakan oleh kontraktor Pelaksana CV. Belgia Cemerlang dengan konsultan CV Furiatma Consultant, dengan waktu pelaksana 150 hari kalender, dengan tanggal kontrak 16 Mei 2025.