PAGI itu, pukul 10.17 Wit, Sahrul Gunawan duduk di samping sang pujaan hati mengenakan pakaian adat Bugis mengucapkan ijab kabul dengan lantang dihadapan penghulu dan para saksi.
Sontak suasana Gedung Graha Eme Neme Yauware menjadi riuh gembira ketika ucapan kalimat ‘Sah’ disampaikan oleh pada saksi.
Sahrul Gunawan telah memberikan bukti keseriusan cintanya kepada sang istri dihadapan ratusan masyarakat yang tentu banyak yang tak ia kenal.
Ia dan sang istri adalah satu dari 100 pasangan yang berkesempatan berbahagia menjadi peserta acara Nikah Massal dan Itsbat yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mimika, melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Kabupaten Mimika jelang Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Republik Indonesia (RI), Senin (12/8/2024).
100 pasangan ini terdiri dari pasangan kristen protestan sebanyak 25, pasangan katolik sebanyak 25 pasangan, Itsbat sebanyak 11 pasang, dan nikah massal sebanyak 39 pasangan.
“Semua layanan kita gratiskan tanpa biaya. Semua sudah ditanggung oleh Pemda. Ini wujud Pemkab hadir melayani masyarakat membahagiakan masyarakat. Bukan hanya pemerintah bahagia tapi masyarakat juga ikut berbahagia,” kata Kepala Dukcapil Mimika, Slamet Sutedjo dengan lantang ketika memberikan sambutan saat itu.
Dengan teliti, Dukcapil Mimika melakukan verifikasi ketat semua dokumen pasangan satu persatu hingga dinyatakan layak dan sesuai dengan syariat agama masing-masing dan bisa disahkan secara agama maupun negara.
Sehingga, saat itu juga 100 pasangan langsung pulang membawa dokumen-dokumen mulai dari buku nikah, KTP suami dan istri,akta perkawinan,kartu keluarga, lengkap dengan Kartu Identitas Anak (KIA) bagi yang menikah catatan sipil dan sudah memiliki anak.
Tak tanggung-tanggung, pemerintah juga memberikan kebahagiaan bagi pasangan yang melangsungkan pernikahan massal dari tahun ke tahun. 2023 lalu mereka berikan hadiah hanya bagi pasangan yang memakai pakaian adat terbaik.
Namun tahun ini, 100 pasang yang mengikuti nikah masal dan Itsbat, semuanya diberikan hadiah berupa voucher nginap di hotel berbintang.
“100 pasang mendapatkan gratis nginap 1 hari satu malam bulan madu di Hotel yang ada di Mimika,” serunya.
Staf Ahli Bidang Ekonomi dan Keuangan Pemda Mimika, Inosensius Yoga Pribadi mengatakan upaya tertib administrasi kependudukan adalah wujud negara memberikan jaminan hukum.
“Dengan berlangsungnya pernikahan sesuai hukum agama dan diakui undang-undang berlaku maka perkawinan tersebut dinyatakan sah secara agama dan hukum undang-undang,” katanya.
Yoga mengatakan menurut aturan agama dan undang-undang, maka pasangan suami dan istri akan merasa aman karena haknya diakui.
“Atas nama pemerintah kami ucapkan terimakasih dan apresiasi kepada Dukcapil yang telah bekerja sama dengan pihak terkait sehingga kegiatan ini berjalan dengan baik. Saya pesan kepada pasangan ucap syukur untuk setiap proses yang terjadi di hari ini,” ujarnya.
Pemkab Mimika terus berkomitmen untuk membangun Mimika lewat tertib administrasi, mereka mempermudah hak masyarakat untuk mendapatkan layanan kependudukan.
Pembangunan SDM Gencar Dilakukan Oleh Pemkab Mimika
Di Mimika, memang pembangunan tak hanya gencar berupa insfratruktur, tapi juga diwujudkan dalam terciptanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal.
Pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus berusaha menjawab kebutuhan para pencari kerja (Pencaker) yang ada di Mimika untuk mendapatkan akses pekerjaan melalui berbagai pelatihan.
Untuk menjawab itu, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang dipimpin oleh putra Papua, Paulus Yanengga ini kembali menggelar pelatihan Berdasarkan Unit Kompetensi Bagi Pencari Kerja Untuk Orang Asli Papua (OAP), Lahir Besar Timika (LABETI) dan Lahir Besar Papua (LABEPA) di Kabupaten Mimika.
Tahun 2024 ini, dengan dana otsus sebesar Rp13.088.243.000 dikucurkan untuk memberikan pelatihan yang berkualitas kepada 650 peserta yang telah dinyatakan lolos dan siap mengikuti 10 jenis pelatihan.
650 peserta ini akan mengikuti pelatihan salon, Barbershop, Operator alat berat, Mekanik alat berat, Welder, Barista, Electrical, Percetakan Batako, Multimedia dan K3. Mereka dibagi sesuai dengan pilihan ketika mendaftar.
Pelaksanaan acara pembukaan pada Senin (13/8/2024) di salah satu hotel yang ada di Mimika, sukses digelar menjelang HUT ke-79 RI.
Dalam acara itu, turut hadir Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) Provinsi Papua Tengah, Jul Eddy Way, Asisten 1 Setda Mimika, Septinus Timang, Perwakilan dari PT.Freeport Indonesia, sejumlah perwakilan perusahaan lainnya, perwakilan mitra penyedia jasa pelatihan yang dipercayakan oleh Disnakertrans, juga terlihat antusias 650 peserta yang datang dan ikut dalam acara pembukaan tersebut.
Kepala Disnakertrans Kabupaten Mimika, Paulus Yanengga melalui Sekertaris Disnakertrans, Selfina Pappang mengatakan kegiatan ini dilakukan oleh Pemkab Mimika melalui Disnakertrans dalam meningkatkan kompetensi pencari kerja yang ada di Kota Timika khususnya pencari kerja OAP, LABETI, LABEPA.
“Tentunya dengan tujuan mengurangi angka pengangguran di Kabupaten Mimika, yang nantinya keahlian tersebut akan digunakan untuk mempersiapkan diri baik di perusahaan-perusahaan tetapi juga kita berharap para peserta dapat membuka usaha sendir,” katanya.
Ia berterimakasih kepada seluruh lembaga pelatihan kerja yang menjadi mitra dari Disnakertrans dalam memberikan pelatihan kepada para peserta.
“Mari kita bersama-sama membangun Kabupaten Mimika dengan berbagai upaya yang dapat kita lakukan bersama, semoga semua peserta pelatihan dapat terserap di perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten Mimika, juga dapat membuka usaha dan pada akhirnya bisa dapat menghadirkan generasi-generasi emas bangsa yang berkualitas dalam dunia kerja,” katanya.
Kegiatan yang konsisten dilaksanakan oleh Disnakertrans ini mendapatkan apresiasi dari Kepala Bapperida Provinsi Papua Tengah, Jul Eddy Way. Dalam sambutannya, Jul mengatakan Pemkab Mimika berhasil menerjemahkan apa yang menjadi harapan dari pemerintah pusat agar dana otsus bermanfaat dan dirasakan oleh masyarakat.
“Harus ada success story dari program Otsus yang dikelola oleh perangkat daerah yang di kabupaten maupun Provinsi. Kami berterimakasih arena ini untuk ketiga kali peserta yang dilatih dan difasilitasi oleh Disnaker,” ungkapnya.
Ia mengaku bangga dengan inisiatif yang dibuat oleh Disnakertrans Kabupaten Mimika, karena menjawab kebutuhan dari pencari kerja.
“Karena kalau kita bicara ada dua hal yang pertama peserta tidak punya wewenang dan tidak punya uang yang memadai. Pemerintah melalui dinas ketenagakerjaan melihat bahwa pada dinas tenaga kerja ada kewenangan dan uang bagaimana ini diharapkan supaya peserta bisa dilatih. Jadi apa yang ada di peserta, dikirim ke pemerintah, pemerintah balas dalam bentuk program kegiatan atau bantuan. Hari ini adalah wujud konkret dari satu sirkulasi itu,” katanya.
Bahkan kata dia, dalam banyak kesempatan pihaknya ikut menyarankan agar semua dinas-dinas di Kabupaten Mimika ikut melaksanakan kegiatan otsus dengan baik.
“Perlu success story dana otsus yang digunakan pada dinas-dinas. Jika bicara mengenai sirkulasi pemasaran , tanam, petik, olah dan jual, hari ini yang dilakukan oleh Disnaker adalah rangkaian yang utuh. Mulai dari tanam, sampai nantinya pada marketing atau pemasaran,” ungkapnya.
Saat ini kata Jul, laju tenaga kerja begitu tinggi sedangkan kesempatan kerja tidak sejalan dengan angkatan kerja.
“Disinilah disparitas atau gap yang harus dimediasi, dan terimakasih kepada Pemkab Mimika dan semua yang bisa memediasi itu dengan menghadirkan 650 orang dalam pelatihan sertifikasi kompetensi,” pungkasnya.
Kegiatan pembukaan pelatihan ini dibuka oleh Asisten 1 Setda Mimika, Septinus Timang. Dalam sambutan Bupati, Septinus menyampaikan jumlah angkatan kerja nasional Februari 2024 ada sebanyak 149,38 juta orang termasuk Timika. Jumlah penganggur di Timika sebanyak 6.338 orang ini dampak dari pencaker dari luar.
“Kita berusaha tekan dari luar juga tidak bisa Jadi ini masalah pencaker dan kemiskinan beberapa minggu lalu menjadi sorotan pusat, ujarnya.
Sehingga pihaknya juga sementara membuat Ranperda terkait perlindungan tenaga kerja OAP.
“Draftnya sudah ada dalam proses dorong ke DPRD yang akan datang. Supaya hak-hak terkait perlindungan OAP bisa diatur dalam Perda.Terimakasih kepada disnaker yang sudah membuat kegiatan ini. Melalui pelatihan seperti ini, pencaker bisa bekerja maupun bisa menciptakan usaha-usaha,” tuturnya.
Dikatakan, Pemda melalui Disnakertrans dalam rangka meningkatkan kompetensi pencari kerja memprogramkan pelatihan yang tujuannya adalah untuk meningkatkan kompetensi dari para pencari kerja.
Namun perlu dilihat apakah pelatihan yang diberikan sesuai dengan kebutuhan dunia kerja atau tidak.
“Untuk itu dengan menggunakan metode pelatihan pemberian teori, dan terjun ke lapangan, praktek dengan menggunakan alat-alat perusahaan dan lembaga pelatihan kerja yang tersedia dan metode lainnya yang dianggap penting diharapkan dapat meningkatkan kualitas skill pencari kerja untuk dapat bersaing di dunia kerja,” pungkasnya.
Konsisten Sampai Tiga Tahun, Hingga Capai 1000 Peserta
Disnakertrans Kabupaten Mimika terus konsisten memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat khususnya para pencari kerja.
Program pelatihan kompetensi kepada para pencari kerja sudah dimulai sejak tahun 2022 demi pembangunan SDM di Mimika.
Tahun 2022 sukses dilaksanakan dengan menghadirkan 100 peserta OAP untuk mengikuti pelatihan mengemudi, tukang las atau pengelasan, alat berat loader, alat berat beko loader, alat berat excavator, dan operator alat berat. Saat itu dana otsus yang digunakan sebesar Rp2 Miliar.
Kepala Disnakertrans, Paulus Yanengga saat itu mengatakan kegiatan pelatihan tersebut disambut baik dan sukses sehingga kembali dilaksanakan tahun 2023.
“Bahkan anggaran yang disiapkan mengalami peningkatan sebanyak 100 persen menjadi Rp4 Miliar,” katanya 24 Februari 2023 dikutip dari website resmi Diskominfo Mimika.
Ia menjelaskan, jurusan pelatihan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja di Mimika. bahkan setelah mengikuti pelatihan keterampilan, peserta mendapatkan sertifikat yang mana itu digunakan untuk melamar kerja.
“Mereka yang kita latih tahun lalu, saat ini sudah terserap di beberapa perusahaan yang ada di Mimika. Disitulah bentuk keberhasilan kita, menyiapkan SDM yang terampil dan bisa diterima di dunia kerja khususnya di Mimika khususnya Orang Asli Papua,” tutupnya.
Tahun 2023, Disnakertrans kembali melibatkan 250 peserta, dan menggelar pelatihan kompetensi kepada OAP dan Labeti.
Dengan menggunakan dana senilai Rp4,8 Miliar dari dana otsus, Disnakertrans bekerjasama dengan beberapa lembaga pelatihan yang melatih jenis pekerjaan mekanik alat berat, welder atau pengelasan, pertukangan, operator alat berat, barbershop, salon dan make up.
Tahun 2024, anggaran meningkat menjadi Rp13.088.243.000 miliar yang digunakan untuk melatih 650 orang peserta pelatihan kompetensi kepada para pencari kerja.
Mereka dilatih 10 jenis unit kompetensi yakni Salon, Barbershop Operator alat berat, Mekanik alat berat, Welder, Barista, Electrical, Percetakan Batako, Multimedia dan K3.
Pelatihan ini untuk Pencari Kerja Untuk Orang Asli Papua (OAP), Lahir Besar Timika (LABETI) dan Lahir Besar Papua (LABEPA) di Kabupaten Mimika.
Sekertaris Disnakertrans Mimika, Selfina Pappang mengatakan tahun ini kuotanya hanya 500 orang, namun karena antusias para peserta yang mendaftar sangat banyak sehingga kuotanya bertambah menjadi 650 orang.
Para peserta yang mengikuti pendaftaran sebanyak 1.580 orang namun yang lolos berkas, wawancara dan lainnya adalah 650 orang.
“Antusias dari anak-anak memang kita melihat banyak sekali kuota kita hanya 500 tapi yang daftar sangat banyak itu artinya masih banyak para pencaker yang masih menganggur butuh skill untuk masuk ke dunia kerja,” katanya ketika diwawancarai di Timika, Selasa (13/8/2024).
Ia berharap dengan adanya pelatihan tersebut pencaker yang mengikuti pelatihan bisa membuka usaha atau bisa memiliki skill untuk bekerja di perusahaan-perusahaan.
“Misalnya mereka membuka usaha gunting rambut, bisa juga mereka merekrut karyawan lagi jadinya bisa terserap. Sehingga beban pengangguran bisa berkurang,” pungkasnya.
(Liputan ini Kerjasama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Mimika)