SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Mimika, dari Fraksi Gerindra Elinus Balinol Mom melakukan reses.
Ia mengunjungi lokasi perkebunan kelompok ‘Kamoro Bertani’ yang semuanya terdiri petani asli suku Kamoro yang berlokasi di Kelurahan Kamoro jaya, tepatnya di lahan perkebunan Wania Imipi Selasa (25/3/2025).
Setibanya di perkebunan, Elinus mengatakan ia mendapatkan informasi terkait masyarakat asli Kamoro yang membentuk satu kelompok tani.
“Untuk itu kami langsung turun melihat, karena ini adalah suatu hal yang baru dan merupakan terobosan yang baik sekali bagi petani lokal asli suku Kamoro. Ini mematahkan stigma kalau orang Papua itu tidak bisa, apalagi orang Papua khususnya di Timika ini orang bilang kalau diberikan kepercayaan tidak akan bertahan lama tapi saya percaya bahwa dengan semangat yang ada di bapak-bapak yang ada disini mulai dari kekompakan yang saya lihat semangat ini bisa dijaga menjadi sebuah penghasilan,” katanya.
Elinus berharap kedepan semangat yang ada agar tetap bertahan, dikatakan dari pemerintah dan juga lembaga lainnya akan mencoba mendorong supaya ada perhatian-perhatian dari pemerintah daerah dimana swasembada pangan ini juga menjadi program prioritas di pemerintah pusat.
“Sehingga kami juga harapkan agar pemerintah daerah juga bisa melihat ini lebih kepada masyarakat asli. Ini kan bisa jadi pendapatan yang baik juga buat warga disini, ketika dipasarkan, terlihat sederhana tapi ini membawa dampak yang besar kepada seluruh masyarakat timika, ketika petani tidak bekerja maka tidak ada hasil sayur mayur yang dijual di pasar, tapi kalau petani aktif kerja berarti sudah ada sayur yang dijual belikan di pasar,”jelasnya.
Salah satu anggota dari kelompok tani Matias Boyau mengatakan, ini merupakan terobosan bagi mereka sebagai masyarakat asli Kamoro.
“Kebanyakan orang menganggap bahwa kami tidak bisa bertani, saat ini kami buktikan dengan kelompok tani ini bahwa kami bisa. Kami sudah pernah jual dan ada dinas pangan sendiri sudah turun lapangan dan ada membeli juga sayuran kami beberapa ikat dan kami berharap dari dinas pertanian terus mungkin dari YPMAK bisa melihat hal ini, “jelasnya.
Matias mengatakan, sudah banyak produk yang dihasilkan bahkan sebelum sayuran kangkung dan sawi, ada ubi yang sudah lebih dulu mereka tanam seperti keladi, petatas, singkong dan lainnya.
“Sekarang sayuran kangkung ini kami uji coba,dan melaporkan ke kelurahan dan kami menamai project kami ini Kamoro bertani,” ujarnya.
Ia mengatakan untuk tanaman sayuran seperti kangkung dan sawi sudah dimulai ditanam sejak bulan Februari hingga saat ini terus berjalan. Semua yang ditanam menggunakan pupuk organik.
“Kami punya harapan besar semoga ada dinas terkait bisa menerima hasil sayuran dari kelompok tani yang kami bentuk, karena selama ini banyak stigma yang mengatakan bahwa kami orang Kamoro tidak bisa berkebun,” pungkasnya.
Dalam momen tersebut, Elinus juga memberikan bantuan berupa peralatan pertanian kepada kelompok Kamoro Bertani.