Agama · 28 Mei 2025 10:00 WIT

Camp Remaja GKII Terbesar Se-Tanah Papua Bakal Di Gelar di Timika


Ketua Panitia kegiatan CR25 Apra Kilungga (kanan) dan Sekertaris Panitia CR25, Pdt. Yosua Giay. (Foto: Kristin Rejang/Sasagupapua.com) Perbesar

Ketua Panitia kegiatan CR25 Apra Kilungga (kanan) dan Sekertaris Panitia CR25, Pdt. Yosua Giay. (Foto: Kristin Rejang/Sasagupapua.com)

SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Camp Remaja 2025 (CR25) Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) se-Tanah Papua bakal digelar di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua Tengah.

Kegiatan Camp Remaja 2025 yang bertajuk “Transforming Life, Changing The World (Mengubah Hidup, Mengubah Dunia) ini akan berlangsung di Kabupaten Mimika pada 30 Juni sampai 4 Juli 2025 dimana seluruh remaja berusia 12-17 tahun.

Mulai dari GKII Wilayah I yakni Jayapura, Keerom, Sarmi, Biak, Sorong, dan sekitarnya, kemudian Wilayah II, Mimika kami sebagai tuan rumah, Ilaga, Puncak, Intan Jaya, dan Puncak Jaya.

Wilayah III yakni Nabire, Dogiyai, Deiyai, Paniai, dan wilayah IV meliputi Wamena, Lanny jaya, Tolikara, Mamberamo Tengah, Nduga, Pegunungan Bintang, Yalimo dan sekitarnya.

“Kami sudah siapkan beberapa kegiatan, dengan tema dan kegiatan yang akan kita lakukan,” kata Ketua Panitia kegiatan CR25 Apra Kilungga yang didampingi oleh Sekertaris Panitia CR 25, Pdt. Yosua Giay.

Tujuan

Mereka menjelaskan, kegiatan ini dibuat untuk menjawab kebutuhan situasi yang terjadi seperti anak-anak dan remaja yang saat ini mungkin ada yang sedang pelecehan seksual, korban bullying, penolakan keluarga dan lain-lain.

Selain itu, kegiatan ini dibuat adalah meneruskan keputusan dari rapat kerja wilayah yang telah ditetapkan dari Nabire, dan sudah menjadi sebuah keputusan dalam rapat kerja wilayah Gereja Kemah Injil Indonesia tahun 2025.

Dalam kegiatan ini juga akan ada KKR, seminar-seminar tentang transformasi diri dengan social media.

“Dimana kita lihat anak-anak remaja sekarang sangat dekat dengan social media,” katanya.

Selain itu, kegiatan ini memberikan kesempatan untuk para remaja mengeluarkan bakat dan talenta melalui acara CR 25 go talent, yang menampilkan nyanyi solo, dance, stand up comedy rohani.

“Ini untuk menjawab kebutuhan yang terjadi dikalangan anak-anak remaja khususnya anak-anak Papua,” terangnya.

Estimasi Peserta yang Akan Hadir di Timika

Rencananya peserta yang akan hadir di Timika diperkirakan sekitar 700-800an orang.

 

“Mungkin bisa bertambah atau berkurang nanti kami akan sesuaikan tapi tetap kami sesuaikan kuota, jadi di setiap wilayah 200 orang, dan untuk pendamping 50 orang masing-masing wilayah,” jelasnya.

Panitia juga telah membagikan dokumen persyaratan kepada masing-masing koordinator wilayah.

Dimana pendaftaran akan ditutup pada tanggal 30 Mei sehingga pada bulan Juni mereka sudah mempersiapkan kegiatan.

400 Kamar Hotel Diperlukan Untuk Kontingen

Dengan jumlah peserta yang cukup banyak, kemungkinan panitia memerlukan 400 kamar dari sekian banyak hotel yang ada di Mimika.

“Untuk sementara yang sudah mendaftar ada 500 orang, kami masih terus membuka pendaftaran,” jelasnya.

“Kami panitia sudah perkirakan bahwa, apabila ada tambahan peserta, dan sebagai tuan rumah kami memperkirakan akan membludak nanti yang datang,” ungkapnya.

Harapan Besar Remaja yang Dari Daerah Wilayah Konflik Bisa Ikut Berbagai Keceriaan

Untuk wilayah Konflik yang saat ini sementara berlangsung seperti di Puncak dan Intan Jaya pihak Panitia masih menunggu dan terus berdoa agar situasi pulih.

“Besar harapan kami anak-anak muda dan remaja disana akan punya kesempatan untuk datang. Kami mohon doa untuk anak-anak atau adik-adik yang ada di Ilaga, dan intan jaya agar mereka bisa bersama-sama dengan kami nanti untuk bersama membagi keceriaan,” harapnya.

Panitia juga telah berkomitmen siap melaksanakan acara tersebut dan Mimika siap menjamu semua peserta yang hadir di Mimika.

“Harapan kami, semua anak-anak remaja dari semua wilayah dari 1-4, di seluruh provinsi yang ada di Papua ini mereka bisa hadir dan harapannya kegiatan ini menjawab kebutuhan mereka, menjawab kekosongan yang didalam hati mereka, menjawab jeritan  di hati mereka yang tidak didengar, semoga dalam kegiatan ini bisa terjawab,” ungkapnya.

Dalam kegiatan ini, kata mereka, konsentrasinya bukan pada hal selebrasi tapi pada konseling center nanti. Dimana kita bisa lebih ada pada peserta dan bisa tahu apa yang terjadi sebenarnya dalam kehidupan anak-anak remaja ini.

“Dalam kegiatan ini juga kami akan melibatkan guru-guru sekolah Minggu untuk menjadi konselor dalam kegiatan ini.

Harapan kami, kegiatan ini menjawab kebutuhan mereka. Dengan tema yang sudah kami sampaikan, semoga mereka bisa mengalami perubahan dan agen perubahan di rumah, sekolah, gereja, dan dimana saja,” pungkasnya.

Berikan Komentar
penulis : Kristin Rejang
Artikel ini telah dibaca 140 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

STT Russell Gelar Doa Usai Ujian Semester, 12 Mahasiswa Diutus Ikut PPL: Melayani Akar Rumput

5 Juni 2025 - 18:17 WIT

AMAN Laporkan Kasus Kriminalisasi Masyarakat Adat: Kami minta Pelapor Khusus PBB ke Papua

3 Juni 2025 - 09:43 WIT

Kata Pdt. Dorman Soal Otsus Papua: Situasi ini Akan Terjadi Satu Kelaparan yang Cukup Besar Untuk OAP

31 Mei 2025 - 18:06 WIT

67 Ribu Orang Asli Papua Mengungsi Sejak Tahun 2018 Akibat Konflik Bersenjata

31 Mei 2025 - 17:14 WIT

Pastor Amandus: Senjata Tidak Menghasilkan Damai, Dialog Tidak Mahal

18 Mei 2025 - 21:31 WIT

Tentang Tradisi WUON yang Mengantar Putra Maybrat ke Gereja Untuk Ditahbiskan Sebagai Uskup

14 Mei 2025 - 20:34 WIT

Trending di Agama