Menu

Mode Gelap

Pemerintahan · 27 Nov 2025 12:47 WIT

John NR Gobai: Tiga Masalah Utama di Wakia Harus Diurai dan Diselesaikan Lewat Dialog


Wakil Ketua IV DPRP Papua Tengah, John Gobai. (Foto: Kristin Rejang/Sasagupapua.com) Perbesar

Wakil Ketua IV DPRP Papua Tengah, John Gobai. (Foto: Kristin Rejang/Sasagupapua.com)

SASAGUPAPUA.COM, Papua Tengah – Wakil Ketua IV DPR Papua Tengah, John NR Gobai, menegaskan pentingnya dialog dan penyelesaian komprehensif terkait konflik tapal batas antara Kabupaten Deiyai dan Mimika yang kembali mencuat di wilayah Wakia.

Dalam wawancara yang dilakukan pada Kamis (27/11/2025), Gobai mengungkapkan bahwa DPR Papua Tengah telah menugaskan anggota-anggota dari daerah terkait untuk mengumpulkan informasi mendalam mengenai akar persoalan di Wakia.

“Kemarin kita sudah diskusi di DPR dan tugaskan teman-teman yang Mimika ke Mimika, yang Deiyai ke Deiyai, untuk mengumpulkan informasi sedetail mungkin tentang akar persoalan yang ada di Wakia. Setelah selesai, kita akan kembali diskusikan,” jelasnya.

Ia mengatakan, setelah data terkumpul, DPR akan berkoordinasi dengan Gubernur Papua Tengah untuk mempertemukan semua pihak dalam dialog resmi.

Tiga Persoalan Utama di Wakia

- Advertising -
- Advertising -

Gobai menyebutkan bahwa konflik Wakia tidak bisa disederhanakan, karena terdapat tiga persoalan besar yang harus diurai secara terpisah:

  • Pendulangan emas di wilayah Wakia.
  • Tapal batas wilayah administratif pemerintahan.
  • Tapal batas wilayah adat antara komunitas Mee dan Kamoro.

“Tiga hal besar ini harus diurai satu per satu. Tidak bisa kita sederhanakan dalam satu masalah,” tegasnya.

Ajak Semua Pihak Menahan Diri

Dalam pernyataannya, Gobai mengimbau seluruh masyarakat untuk menahan diri dan tidak terprovokasi pihak ketiga yang berpotensi memperkeruh keadaan.

“Kita ini orang Kristen, Tuhan mengajarkan saling memaafkan. Kalau konflik terjadi karena dendam masa lalu dan melahirkan kekerasan baru, itu tidak akan selesai. Jangan ada pihak ketiga yang membergeru situasi di sana,” ujarnya.

Ia juga meminta pemerintah daerah memberikan bantuan pengobatan bagi warga yang terluka dalam insiden tersebut.

Pentingnya Dialog Tiga Daerah

Gobai menekankan perlunya pembicaraan bersama antara Deiyai, Dogiyai, dan Mimika, karena ketiganya memiliki batas wilayah yang saling bersinggungan. Ia mengingatkan bahwa hubungan sosial antara masyarakat Mee di pegunungan dan masyarakat Kamoro di pesisir telah terjalin sejak masa leluhur.

“Ini bukan hal baru. Sejak dulu sudah ada relasi sosial antara Mee dan Kamoro. Bahkan barter dan perjalanan antarwilayah sudah terjadi sebelum gereja dan pemerintah hadir,” katanya.

Menurut Gobai, tapal batas adat harus diselesaikan oleh masyarakat adat sebagai saudara, sementara batas administratif menjadi ranah pemerintah hingga tingkat kementerian.

Seruan untuk Kedamaian

Di akhir pernyataannya, Gobai kembali menyerukan ketenangan dan dialog:

“Mari semua tenangkan diri. Kita pecahkan tiga masalah ini dengan baik: pendulangan emas, tapal batas wilayah adat, dan tapal batas kabupaten. Urusan kabupaten itu urusan pemerintah, sementara batas adat harus diselesaikan oleh masyarakat sebagai saudara.”

Berikan Komentar
penulis : Kristin Rejang
Artikel ini telah dibaca 7 kali

badge-check

Redaksi

Baca Lainnya

John Gobai: Dokumen dan Aset Divestasi Freeport Wajib Diserahkan ke Papua Tengah

27 November 2025 - 21:25 WIT

Fraksi Khusus DPRP Papua Tengah Minta Pemprov Serius Tangani Tapal Batas Mimika dan Deiyai

24 November 2025 - 22:13 WIT

BPBD Mimika Finalisasi Draf Rencana Penanggulangan Bencana 2025-2029 Melalui Sosialisasi Tahap III

20 November 2025 - 19:10 WIT

Respons Cepat Bupati Aner Maisini, Pemkab Intan Jaya Jamin Biaya Pendidikan Ratusan Siswa di Bogor

20 November 2025 - 05:17 WIT

Pemprov Papua Tengah Bekali Pendamping Koperasi dengan Tata Kelola dan Akses Modal Bank

18 November 2025 - 22:18 WIT

Jelang Nataru, Pemkab Dogiyai Lakukan Pengawasan dan Sita Produk Kadaluarsa

17 November 2025 - 19:44 WIT

Trending di Pemerintahan