Pemerintahan · 7 Agu 2024 18:35 WIT

Pemkab Sampaikan Dukacita Mendalam Atas Gugurnya Pilot Glen, Bupati JR Jelaskan Soal Pelayanan Kesehatan di Alama


Pemkab Sampaikan Dukacita Mendalam Atas Gugurnya Pilot Glen, Bupati JR Jelaskan Soal Pelayanan Kesehatan di Alama Perbesar

PEMERINTAH Kabupaten Mimika (Pemkab) Mimima menyampaikan rasa duka yang mendalam atas insiden yang terjadi di Distrik Alama sehingga menyebabkan pilot asal New Zealand, Glen Conning Malcolm meninggal dunia. 

Hal ini disampaikan langsung oleh Plt. Bupati Mimika, Johannes Rettob (JR) melalui pesan suara yang diterima oleh media ini, Rabu (7/8/2024).

“Atas nama pemerintah kabupaten mimika kami turut berbelasungkawa atas meninggalnya captain pilot asal New Zealand yang mengalami musibah di Alama,” katanya.

JR menyampaikan rasa prihatinnya san berharap kejadian tersebut tidak terulang lagi di Wilayah Mimika dan meminta masyarakat agar tetap tenang dan tidak mudah terprovokasi dengan isu-isu yang tidak benar.

Ia juga menjelaskan, Helicopter milik operator penerbangan Intan Angkasa Air Service digunakan oleh pemerintah Kabupaten Mimika melalui Dinas Kesehatan untuk transportasi para Tenaga Kesehatan (Nakes) ke Puskesmas Alama maupun kembali ke Kota Timika dengan sistem shift.

Pelaksanaan sewa Helikopter ini telah berlangsung sejak 2 tahun lalu, menggantikan Derazona Air.

“Pelaksanaan nya bukan Carter full tapi dibayar berdasarkan penerbangan-nya,” terangnya.

Dijelaskan pelaksanaan proses shift Nakes yang bertugas di pedalaman dilakukan oleh dinas kesehatan dengan program yakni itu setiap satu bulan sekali ada pertukaran tenaga kesehatan.

“Seperti kejadian pada hari Senin kemarin bahwa nakes yang akan bertugas di Alama, diantar ke Alama kemudian dari Alama, petugas yang sudah bertugas selama satu bulan disana kembali ke Timika untuk bertemu dengan keluarga dan lain-lain,” katanya.

Dijelaskan, dalam penerbangan tersebut ada empat orang nakes yang kebetulan membawa anaknya untuk menemani selama bertugas di puskesmas Alama.

“Dan saya sampaikan kepada semua masyarakat bahwa petugas nakes yang bertugas di alama semua dalam keadaan dan kondisi selamat dan baik-baik,” terangnya.

Mereka dievakuasi pada hari berikutnya dan semuanya berjumlah 8 orang sudah kembali ke Timika.

Sebagai pimpinan pemerintahan, ia juga menyampaikan permohonan maaf dengan kondisi kejadian yang terjadi di Kabupaten Mimika sehingga menimbulkan kegelisahan para keluarga terkait nasib Nakes di Alama.

“Saya sampaikan sekali lagi bahwa atas nama pemerintah Kabupaten Mimika, kami sampaikan kepada semua masyarakat bahwa semua tenaga nakes dalam keadaan aman dan sudah kembali ke keluarga nya di Timika dalam kondisi yang sehat,” ujarnya.

Memang, kata JR pemerintah menugaskan Nakes dengan sistim Shift karena terbentur oleh beberapa fasilitas sehingga para Nakes, tidak bisa tinggal menetap dengan waktu yang lama.

“Biasanya normalnya itu memang petugas yang ditugaskan di satu tempat harus bertugas dan tinggal disana secara terus menerus sampai saat cuti atau dipindahkan baru kembali. Tapi karena situasi dan kondisi yang membuat dinas kesehatan mengambil pola shift yang dilakukan, dan ini bukan hanya terjadi di Alama tetapi juga terjadi pada beberapa Puskesmas di pedalaman,” ungkapnya.

Johannes juga menyebut karena kejadian tersebut, pelayanan Puskesmas belum bisa dilaksanakan maksimal.

“Sekali lagi saya mohon maaf atas kejadian ini, dan untuk sementara ini, pelayanan di puskesmas alama terbatas dengan tenaga nakes yang ada disana,” ungkapnya.

Pihaknya akan menyampaikan pola penanganan kesehatan di Alama lebih lanjut sembari menunggu informasi dari pihak keamanan.

Ia mengungkapkan, masyarakat sangat memberikan dukungan terhadap pelayanan di Alama bahkan mereka berharap pelayanan kesehatan tetap berjalan dengan baik.

“Masyarakat sangat simpati dengan kehadiran tenaga-tenaga kesehatan yang hadir di Alama sehingga mereka senantiasa terus melindungi dan bekerjasama dalam berkoordinasi dengan baik selama pelayanan tenaga kesehatan ini dilaksanakan di Alama,” ujarnya.

Saat ini, yang dilakuman pemerintah berfokus untuk mengamankan semua Nakes dengan melakukan evakuasi 8 Nakes dan dua tenaga guru pada hari Senin 6 Agustus 2024 kemarin.

Pemerintah juga ikut berpartisipasi dan terus mengkawal jenazah Pilot yang telah berdedikasi untuk pelayanan masyarakat di Pedalaman.

Johannes mengintruksikan petugas Satpol PP untuk menjaga Jenazah hingga diberangkatkan tadi siang menggunakan Pesawat Garuda menuju Jakarta dan dari Jakarta diberangkatkan ke New Zealand pada 16:00 WIB.

“Secara keamanan situasi kondusif, namun kita akan terus melakukan koordinasi terkait keamana, pelayanan kesehatan, pemerintahan, pendidikan dan semua pelayanan yang lain,” ungkapnya.

Ia berharap situasi keamanan di Mimika berjalan dengan baik sehingga pelaksanaan kegiatan pemerintahan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat tetap dilaksanakan sesuai dengan rencana pembangunan Mimika lebih baik.

Berikan Komentar
penulis : Edwin Rumanasen
Artikel ini telah dibaca 8 kali

badge-check

Reporter

Baca Lainnya

Segini Upah Minimum Provinsi Papua Tengah Tahun 2025

13 Desember 2024 - 15:32 WIT

Jalankan Program Asta Cita, Polres Mimika Tanam Jagung di Lahan Seluas 2 Hektare

20 November 2024 - 18:42 WIT

Gerunduk Kantor Puspem, APA Minta Kuota 100 Persen Untuk OAP

18 November 2024 - 15:17 WIT

12 Tahun Pemkab Mimika Gelontorkan Dana Rp233 Miliar Untuk Upaya ‘Hadirkan’ Layanan Air Bersih

16 November 2024 - 23:04 WIT

Sebanyak 8 WNA Pemegang Izin Tinggal Tetap di Mimika

16 November 2024 - 21:23 WIT

Rangkaian Foto Disparburpora Gelar Lomba POP Singer

16 November 2024 - 21:08 WIT

Trending di Pemerintahan