SASAGUPAPUA.COM, TIMIKA – Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Puskesmas Karang Senang menggelar Sosialisasi dan Pelatihan Tim kesehatan lingkungan berbasis kampung pada wilayah kerja BLUD Puskesmas Karang Senang di Kelurahan Karang Senang tahun 2024.
Kegiatan yang mengusung tema ‘Bersama Wujudkan Kelurahan Sehat’ ini diikuti oleh seluruh perwakilan RT di wilayah Kelurahan Karang Senang, Kamis (26/9/2024) di Aula Kantor Distrik Kuala Kencana.
Sosialisasi dan pelatihan ini menghadirkan narasumber dari Dinas PU dan Bidang Kesehatan Lingkungan dari Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika.
Kepala Puskesmas Karang Senang, Mariana Sombodatu, S.KM, M.Kes dalam sambutannya mengatakan kesehatan lingkungan merupakan salah satu aspek yang paling penting dalam menjaga kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
“Karena ketika lingkungan kita bersih dan sehat maka semua yang ada didalamnya pasti hidup sehat,” ungkapnya.
Kesehatan lingkungan kata dia, bukan hanya tanggungjawab pemerintah atau kesehatan masyarakat, tetapi itu adalah tanggungjawab semua pihak.
“Sebagai masyarakat yang peduli terhadap lingkungan di sekitar kita, oleh karena itu, peran serta dari kita semua dalam kebersihan, kualitas air, sanitasi, pengelolaan limbah, sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas dari penyakit,” ujarnya.
Mariana mengatakan dalam kegiatan tersebut mereka membentuk tim KSO, kesehatan lingkungan berbasis masyarakat di kelurahan karang senang.
KSO ini bertujuan untuk meningkatkan peran aktif masyarakat dalam menjaga kesehatan lingkungan di wilayah kelurahan karang senang.
“Kita diharapkan mampu menjadi ujung tombak dalam memfasilitasi dan menggerakkan masyarakat agar lebih peduli terhadap kondisi lingkungan tempat tinggal kita,” ucapnya.
Ia berharap kolaborasi yang dibentuk bisa terjalin dengan baik sehingga kesehatan lingkungan di wilayah kelurahan Karang Senang semakin terjaga.
“Kami mengucapkan terimakasih kepada kelurahan karang senang atas dukungan dan partisipasi aktif dalam mendukung program ini,” ungkapnya.
Hal ini untuk mewujudkan lingkungan yang sehat, bersih dan nyaman untuk ditinggali.
“Untuk itu sangat membutuhkan kerjasama yang baik dan peran aktif dari kita semua,” pungkasnya.
Kepala Dinas Kesehatan, Reynold Ubra pada sambutannya berharap para RT dan seluruh masyarakat di lingkungan kelurahan agar menjaga lingkungan sekitar agar tetap bersih dan sehat.
Di Timika, kata dia penyebab sakit pertama karena pengaruh perilaku, yang kedua adalah pengaruh lingkungan.
“Tapi di Timika yang paling banyak hingga saat ini adalah karna lingkungan, orang malaria karena lingkungan, orang batuk beringus karena lingkungan, orang diare karena lingkungan.” katanya.
Tahun ini kata Reynold merupakan tahun pertama Dinas Kesehatan mencoba membuat KSO yang bekerjasama dengan para kepala kampung, lurah, dan masyarakat.
Saat melihat perkembangan kota Mimika yang sangat pesat dan maju menurutnya masih banyak kondisi lingkungan di Mimika yang tidak bersih.
Saat ini kata Reynold sedang berjalan program pencegahan malaria Tempo Kas Tuntas. Ternyata jumlah malaria di Wania dan Karang Senang sama karena pasar dibuka sampai malam hari.
Ia mengatakan paling gampang untuk mencegah nyamuk bisa dilihat dari tanda alam.
Jika sudah Maghrib itu tanda bahwa nyamuk malaria mulai bertebaran untuk menggigit manusia, sehingga jika kondisi pasar kotor tentu akan banyak nyamuk. Ketika sudah malam tentu peluang digigit nyamuk malaria sangat besar.
Ia mencontohkan di Pasar mama-mama Papua yang ada di Jayapura yang menurutnya bersih.
“Jadi bukan cuma pasar untuk kita cari untung lalu kita sakit, tapi pasar hari ini di Indonesia pasar moderen itu kalau kita lihat di Jayapura bukan hanya mama-mama jual pinang saja tapi pasarnya bersih dan modern karena jadi tempat wisata,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan daerah yang bersih juga adalah yang berada di wilayah pegunungan.
“Wilayah pegunungan lebih bersih, dari pada kampung di wilayah perkotaan Timika,” pungkasnya.
Penulis: Edwin Rumanasen