SASAGUPAPUA.COM, Jayapura – Bertepatan dengan peringatan Hari Noken Sedunia pada 4 Desember 2025, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Papua menyerukan perlindungan mendesak terhadap hutan Papua. Direktur WALHI Papua, Maikel Peuki, menegaskan bahwa kelestarian Noken warisan budaya luhur Orang Asli Papua yang telah diakui UNESCO sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia tidak dapat dipisahkan dari keselamatan hutan sebagai sumber bahan bakunya.
Maikel Peuki menyatakan bahwa Noken lebih dari sekadar tas; ia adalah simbol penting yang merepresentasikan kehidupan, identitas, ketekunan, kemandirian, serta relasi harmonis antara masyarakat Papua dengan alam.
“Dari hutan, serat alam diolah dengan kesabaran oleh tangan-tangan mama Papua menjadi noken yang memuat nilai budaya, ekonomi, sosial, bahkan spiritual,” ujar Maikel Peuki dalam rilisnya.
Hutan Dirampas, Noken Terancam
WALHI Papua menyoroti ancaman nyata yang dihadapi oleh tradisi Noken akibat kegiatan ekstraktif. Ketika hutan dirampas oleh proyek-proyek seperti pertambangan, perkebunan kelapa sawit, dan pembalakan liar, maka yang terancam bukan hanya lingkungan, tetapi juga keberlanjutan bahan baku Noken, ruang hidup masyarakat adat, dan masa depan generasi Papua.
Dalam rangka Hari Noken Sedunia, WALHI Papua mengeluarkan seruan tegas:
- Hentikan perusakan hutan Papua yang menjadi sumber kehidupan para perajin Noken (mama-mama noken).
- Akui, lindungi, dan hormati hak masyarakat adat atas wilayah kelola mereka.
- Perkuat ekonomi berbasis budaya dan lingkungan, termasuk memberikan perlindungan terhadap para perajin Noken.
- Dorong generasi muda Papua untuk mencintai dan meneruskan tradisi Noken sebagai identitas diri.
Noken Adalah Hidup, Hutan Adalah Mama
Maikel Peuki menekankan pentingnya memandang Noken, hutan, dan manusia Papua sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan.
“Mari kita jaga noken, hutan, dan manusia Papua sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan,” tutup Peuki. Ia menutup seruannya dengan pesan mendalam, “Selamat Hari Noken Sedunia, 4 Desember 2025. Noken adalah hidup. Hutan adalah mama. Papua adalah masa depan.”





